Jumat, 25 Agustus 2017

Menembus Keterbatasan


Lena Maria, wanita yang terlahir di Swedia, 28 September 1968 ini membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah rintangan untuk meraih keberhasilan. Bahkan keterbatasan adalah jalan keluar untuk menembus ketidakterbatasan. Lena maria adalah suatu contoh yang luar biasa mengenai kemampuan bersyukur atas apa yang dimilikinya dan apa yang tidak dimilikinyaIa memiliki keterbatasan secara fisik yaitu ia tidak memiliki kedua tangan dan kakinya panjang sebelah. Akan tetapi, ia sangat besyukur dan tidak mau menyalahkan Tuhan atas apa yang Tuhan beri. Dan ia menggunakan yang Tuhan beri untuk Kemuliaan nama Tuhan.

Saat usia 15 tahun Lena mewakili sweida dalam kejuaraan renang, diusia 18 tahun Lena berhasil memperoleh 4 emas dalam kejuaraan dunia dan mampu memecahkan rekor renang gaya kupu – kupu. Pada tahun 1996 Lena Maria meluncurkan sebuah buku yang berjudul “Foot-Notes”yang mengisahkan suatu perjalanan hidupnya.

Secara aspek sosial lena Maria dewasa secara aspek sosial karena ia dapat berinteraksi dengan  orang lain dengan tidak minder hal tersebut karena ia telah dilatih sejak kecil untuk berinteraksi dengan orang banyak. Lena Maria juga memiliki kedewasaan secara aspek emosi yaitu ia dapat menerima apa adanya meskipun ia terlahir dalam keadaan yang tidak normal. Lena maria juga memiliki pendirian yang teguh “dibalik penderitaan terdapat kebahagiaan, dibalik ketidaksempurnaan terdapat kelebihan,ya itulah merupakan hal yang Tuhan gariskan.


Dari cerita sosok Lena Maria kita dapat belajar dan saya pun belajar bahwa jika seandainya kita terlahir dalam keadaan yang cacat Apakah kita bisa seperti lena maria yang tidak menyalahkan Tuhan ? Faktanya dalam kehidupan sehari – hari kita selalu bersungut – sunggut dalam menjalahkan hidup kita.Tuhan memiliki rancangan – rancangan dalam hidup kita sehingga kita tidak perlu khawatir karena Tuhan adalah teman yang selalu setia menemani kita. Dan dari motivasi Lena Maria “Saya lebih memilih untuk bersyukur atas apa yang dapat saya lakukan, daripada kecewa atas apa yang tak dapat saya lakukan”. Kita juga dapat belajar bahwa apa pun yang kita lakukan,dimana pun kita laukan kita harus besyukur kepada Tuhan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar